Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 13/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Gangguan Akibat Tiroid Sejak Bayi

Rokom by Rokom
27 Mei 2015
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 26 Mei 2015

Penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lima kondisi akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesuburan, depresi, dan defisiensi iodium.

 

Salah satu gangguan tiroid yang berdampak berat bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah adalah hipotiroid kongenital. Kekurangan hormon yang dialami bayi sejak lahir ini dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan keterbelakangan mental. Gangguan tumbuh kembang ini akan berakibat peningkatan angka morbiditas, mortalitas, disabilitas, beban psikososial dan kerugian ekonomi.

 

“Bila tidak dilakukan intervensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang sekitar 24.000 – 39.000 penduduk Indonesia berpotensi menyandang keterbelakangan mental. Kerugian yang harus ditanggung negara diperkirakan mencapai 5.000 – 8.000 triliyun rupiah, dengan asumsi bahwa setiap tahunnya negara merugi sebesar 309 triliyun”, kata drg. Tritarayati  dalam sambutan Menkes saat membuka Seminar Publik  pada Pekan Peduli Tiroid Internasional 2015, di Jakarta (26/5).

 

Berdasarkan hasil pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK) dari tahun 2000 – 2014 di beberapa lokasi terpilih di Indonesia, ditemukan kasus positif dengan proporsi sebesar 0,4 per 1,000 bayi baru lahir. Untuk itu perlu upaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan data lain terkait gangguan tiroid di Indonesia. SHK telah menjadi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir yang tertuang dalam Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenkes No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital.  Pada  tahun 2015, SHK akan diimplementasikan di 19 provinsi dan diharapkan pada tahun 2016 seluruh provinsi di tanah air telah diperkenalkan dan melakukan pelayanan SHK.

 

Penyakit akibat gangguan tiroid sesungguhnya dapat dideteksi 3 hari sejak bayi baru lahir. Bagi bayi yang positif mengalami penyakit akibat gangguan tiroid dapat dilakukan intervensi dini berupa sulih hormon. Hal ini  dapat menjadikan anak tumbuh dan berkembang secara normal sesuai potensinya

 

Kekurangan Iodium atau GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium GAKI) juga berdampak pada penyakit akibat gangguan tiroid. Hasil survey nasional pemetaan GAKI tahun 1998, menemukan prevalensi gondok endemik pada anak SD sebesar 9,8% yang dinilai sebagai masalah kesehatan masyarakat. Untuk menanggulangi masalah ini, sejak tiga dekade lalu Pemerintah secara intensif telah melakukan implementasi kebijakan iodisasi garam dan penyuntikan lipiodol. Hingga saat ini distribusi garam beriodium telah tersebar secara merata di seluruh tanah air.

 

Pekan Peduli Tiroid Intenational pada tahun 2015 mengangkat tema “Set yourself free from thyroid disorders” atau Cegah Dirimu dari Gangguan Tiroid. Tema ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengutamakan upaya promotif-preventif dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat, yang diimplementasikan bersama antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakat.

 

Masyarakat dunia telah memberikan perhatian serius terhadap gangguan tiroid yang mendorong dicanangkannya Pekan Peduli Tiroid  Internasional  pada tahun 2009, yang diinisiasi oleh Organisasi Pemerhati Tiroid Internasional atau Thyroid Federation International. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia terhadap pentingnya kesadaran mengenai penyakit akibat gangguan tiroid.

 

Diakhir sambutannya, Menkes semua pihak untuk memperkuat upaya penanggulangan gangguan tiroid di Tanah Ai. Pada kesempatan itu, Menkes menyampaikan 3 hal yang dapat dilakukan jajaran pemerintah, organisasi masyarakat dan dunia usaha untuk:

  • Berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit akibat gangguan tiroid.
  • Memperkuat upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama penerapan gizi seimbang bagi keluarga termasuk penggunaan garam beriodium.
  • Mendorong masyarakat yang mempunyai bayi baru lahir untuk melakukan skrining hipotiroid kongenital sebagai upaya deteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya penyakit gangguan akibat tiroid.

 

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email [email protected].

 

 

Tags: 2015gangguankemenkesKesehatanpenyakitsejak bayiTritarayatiTyroid
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
blank

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
blank

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
blank

TBC Sebabkan Dua Kematian Setiap Lima Menit, Menkes Serukan Aksi Nasional

11 Juni 2025
blank

Pendampingan Penuh Empati Cegah Risiko Masalah Kesehatan Jiwa pada Jemaah Haji

12 Juni 2025
blank

Operasi Kembar Siam di RS Hasan Sadikin Simbol Kemajuan Layanan Kesehatan Indonesia

11 Juni 2025
Next Post
blank

Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Usia Lanjut

blank

Indonesia Sampaikan Rancangan Strategi Teknis Global Malaria Pasca 2015

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
Berita Utama

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
Berita Utama

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
Umum

Presidential Call to End Malaria, Inisiatif Nasional Baru Perangi Malaria di Indonesia

13 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.