Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 19/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Perlunya Deteksi Dini untuk Cegah dan Kurangi Risiko Diabetes

Rokom by Rokom
22 November 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

10-15 tahun yang lalu diprediksi Indonesia akan mengalami transisi epidemologi, yaitu suatu perubahan dari suatu penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Namun banyak orang tidak menyadari hal itu bukan cuma sekedar wacana, tetapi sudah terjadi transisi epidemologi tersebut, dan kenyataannya 5 tahun terakhir ini terjadi peningkatan kasus PTM.

Penyakit tidak menular (PTM) ini tidak hanya dilihat dari mordibitas dan mortalitas, tetapi juga dalam aspek kronisitas. PTM dalam hal ini salah satunya adalah diabetes mengakibatkan suatu burden bahkan dapat mengakibatkan Multiple Burden, baik dari aspek ekonomi aspek politik, dan kesehatan.

Demikian pernyataan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, dr. H. M. Subuh, MPPM, dalam sambutannya pada acara Simposium Nasional Hari Diabetes Sedunia 2016 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, (19/11).

Berdasarkan data WHO, pada tahun 2015 terdapat 415 juta penyandang Diabetes di seluruh Indonesia, lebih lanjut bila angka tersebut diprediksi bertambah menjadi 642 juta penyandang pada tahun 2040.

Di Indonesia, data Riskesdas menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes di Indonesia dari 5,7% (2007) menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta (2013). Data International Diabetes Federation (IDF) 2015 juga menyatakan jumlah estimasi penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dengan menempati urutan ketujuh tertinggi setelah China, India, Amerika, Brazil, Rusia dan Meksiko. Diperkirakan pada tahun 2040, jika tidak dicegah maka angka penyandang Diabetes akan meningkat menjadi 16,2 juta di Indonesia.

80% kasus diabetes sendiri dapat dicegah, bila seandainya masyarakat mau melakukan cek kesehatan, namun kenyataannya 1 dari 2 orang dengan diabetes tidak tahu dirinya memiliki diabetes. Pada akhirnya banyak pasien yang ditemukan sudah dalam tahap lanjut dan tejadi komplikasi penyakit seperti, serangan Jantung dan stroke, infeksi kaki yang bila sudah berat berakibat diamputasi, dan gagal ginjal stadium akhir.

“Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini juga mengurangi produktivitas kerja dan tingkat pendapatan, dan kualitas hidup penyandang kemudian mengarah pada komplikasi”, pungkas Subuh.

dr. Subuh mengatakan terdapat 3 prinsip upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan Pengendalian penyakit. Yang pertama, adalah mendeteksi penyakit dengan melakukan deteksi dini atau diagnosa awal. Hal ini merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan karena untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga tidak terlambat dalam penanganan. Selanjutnya, adalah melakukan prevensi. Upaya prevensi yang baik adalah melakukan upaya intervensi terhadap faktor risiko.

Upaya yang ketiga adalah bagaimana melakukan respon. Upaya respon tidak hanya dilakukan di fasyankes, tetapi juga dilakukan oleh berbagai pihak, seperti dilingkup keluarga, komunitas, dan swasta untuk meningkatkan kewaspadaan di masyarakat terhadap penyakit tidak menular (PTM) khususnya Diabetes.

Selain itu, masyarakat perlu melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan juga menerapkan CERDIK. Cerdik mempunyai makna; Cek kesehatan secara berkala; Enyahkan asap rokok; Rajin aktifitas fisik; Diet sehat dan seimbang; Istirahat yang cukup; dan Kelola stres.

“Mengelolah stres itu penting, karena stres sendiri merupakan salah satu faktor pencetus penyakit”, tambahnya.

Oleh karena itu, dr. Subuh mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Dengan melakukan deteksi dini akan dapat mencegah dan memperlambat komplikasi sehingga penyandang diabetes tetap produktif, tidak mengalami kecacatan dan hidup dengan sehat.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email [email protected].

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Philips Tandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) untuk Perkuat Ketahanan Sistem Kesehatan

19 Juni 2025
blank

Layanan TBC Itu Gratis, Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi SDM Indonesia

19 Juni 2025
blank

Global Fund: Nyamuk Tak Kenal Batas Negara

17 Juni 2025
blank

Indonesia Jadi Contoh Sukses Terbaik Perangi Malaria

17 Juni 2025
blank

Kemenkes Siapkan Strategi Khusus Eliminasi Malaria di Papua, Target Bebas 2030

17 Juni 2025
blank

Bersatu Melawan Malaria: Seruan Indonesia untuk Mengakhiri Malaria Diluncurkan pada Pertemuan Asia Pasifik Eliminasi Malaria

17 Juni 2025
Next Post
blank

Penghargaan EADC 2016, Wujud Apresiasi Terhadap Sineas Muda dalam Melihat Pembangunan Kesehatan di Indonesia

blank

Menkes Terima Penghargaan Pembina Layanan BLU Terbaik Tahun 2016

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Philips Tandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) untuk Perkuat Ketahanan Sistem Kesehatan

19 Juni 2025
Berita Utama

Layanan TBC Itu Gratis, Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi SDM Indonesia

19 Juni 2025
Umum

Waspadai Penyebaran COVID-19, Puluhan Jemaah Terkonfirmasi Positif

18 Juni 2025
Berita Utama

Global Fund: Nyamuk Tak Kenal Batas Negara

17 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • 42250

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
edit post
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
edit post
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
edit post
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
edit post
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
edit post
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.