Jakarta, 11 April 2017
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dalam rangka memperingati hari Tuberkulosis (TB) sedunia dan HUT RSPI Sulianti Saroso ke-23 mengadakan Talkshow awam “Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis”, di Jakarta (11/4). Pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa penyakit TB yang dapat menyebabkan 274 orang Indonesia meninggal dunia setiap harinya ternyata dapat disembuhkan.
“Penyakit TB dapat dicegah dan disembuhkan, tingkat keberhasilan pengobatan TB sensitif obat sebesar 84%. Sedangkan kasus TB yang kebal obat hanya 51%,” jelas Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso, dr. Djani Kusumowardani, Sp.A.
Dijelaskan oleh dr. Djani bahwa untuk pengobatan penyakit TB kebal obat memerlukan waktu lebih lama dan menyebabkan efek samping serta memerlukan pembiayaan berlipat ganda dibandingkan pengobatan TB yang masih sensitif obat.
Lebih lanjut disampaikan oleh dr. Djani bahwa setiap satu kasus penyakit TB yang tidak diobati dapat menularkan kepada 10-15 orang selama satu tahun. Namun penyebaran kuman TB dapat dicegah dengan memberdayakan masyarakat, salah satunya, menurut dr. Djani adalah dengan membuat kegiatan atau lomba yang sifatnya mengedukasi masyarakat tentang TB.
“Lomba penyuluhan TB ini dilaksanakan untuk mendorong keikutsertaan masyarakat secara aktif untuk melawan TB lewat pencegahan, penemuan kasus, pengobatan yang teratur serta mengajak masyarakat untuk ikut aktif menyebarkan informasi dengan bekal yang benar,” ujarnya.
Sementara pada acara Talkshow, salah satu narasumber, dr. Desrinawati, Sp.A menyampaikan bahwa penyakit TB tidak hanya menyerang orang dewasa tapi juga menyerang anak-anak. Penularan penyakit TB pada anak biasanya didapatkan dari orang dewasa yang terkena penyakit TB.
Namun demikian, penularan TB pada anak dapat dicegah sedini mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi sejak anak lahir hingga usia 2 bulan.
“Pemberian vaksinasi BCG diberikan saat umur bayi 0-2 bulan untuk pencegahan BCG,” jelas dr. Desri.
Ditambahkan oleh dr. Desri, apabila di lingkungan rumah ada orang dewasa yang terkena TBC maka segera lindungi anak-anak dari penularan kuman TB dengan membawanya ke Puskesmas.
“Supaya anak tidak sakit TB, bawa dia ke Puskesmas atau ke dokter untuk memperoleh pencegahan agar anak tidak sakit TB,” demikian disampaikan oleh dr. Desri.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013