Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 24/05/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kusta Masih Ada di Indonesia

Rokom by Rokom
30 Januari 2018
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 30 Januari 2018

Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah banyak yang tidak mengenal penyakit kusta. Padahal, penyakit kusta belum hilang, penyakit tua ini masih ada hingga saat ini di negara kita.

Demikian pernyataan Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, pada Temu Media dalam rangka Hari Kusta Sedunia ke-65 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa pagi (30/1). Hari Kusta Sedunia diperingati setiap hari Minggu pada pekan terakhir di bulan Januari.

“Kasus kusta (jumlahnya) sedikit ya bila dibandingkan penyakit lainnya, tetapi masih adanya kasus kusta di Indonesia juga ini merupakan persoalan yang harus kita selesaikan”, ujarnya.

Pada kesempatan tersebut dr. Wiendra menyatakan bahwa masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang belum eliminasi kusta, artinya prevalensi kusta di wilayah tersebut masih lebih dari 1 per 10.000 penduduk, yakni di wilayah Jawa bagian timur, Sulawesi, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Sebagai informasi, angka prevalensi kusta di Indonesia saat ini 0,71 per 10.000 penduduk dengan total 18.248 kasus terdaftar

“Meskipun demikian, bukan berarti kasus tidak ditemukan di provinsi lainnya. Kasus kusta diharapkan semakin sedikit, semakin hilang. Tidak dipungkiri pasti kusta masih ada, tetapi catatannya adalah jangan sampai ada penularan (kasus baru) dan penderita kusta jangan sampai cacat. Itu upaya kita”, terang dr. Wiendra.

Kusta Sering Terlambat Ditemukan

Sementara itu, dr. Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi, Sp.KK(K) dari persatuan dokter spesialis kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyatakan bahwa penyakit kusta lebih sering ditemukan terlambat karena masyarakat seringkali mengabaikan tanda dan gejalanya.

Gejala penyakit kusta adalah keberadaan bercak putih atau merah di kulit. Bercak tersebut tidak gatal, tidak nyeri, tetapi baal (kurang rasa atau mati rasa). Bercak seringkali ditemukan di bagian siku, karena ada syaraf yang dekat dengan permukaan kulit, ada pula bercak yang ditemukan di sekitar tulang pipi (wajah), telinga, atau bahu (badan).

Selain itu, ada penderita yang menunjukkan gejala berupa bintil kemerahan yang tersebar, ada pula yang gejalanya kulit sangat kering (tidak berkeringat) dan rambut alis rontok sebagian/seluruhnya. Sebagian besar penderita pada awalnya tidak merasa terganggu. Meski kadang disertai kesemutan, nyeri sendi dan demam hilang timbul, bila mengalami reaksi.

“Karena tidak merasa sakit, tidak gatal, penderita cenderung abai. Padahal penyakit berlangsung terus, berpotensi menularkan dan menimbulkan kecacatan”, ungkap dr. Dini.

Padahal, keberadaan penderita kusta yang belum mengkonsumsi obat kusta atau berobat tidak teratur, dikatakan dr. Dini, merupakan sumber penularan. Penderita bisa menularkan kuman melalui percikan cairan pernafasan, maupun kontak melalui kulit yang luka.

“Cara penularannya seperti Tuberkulosis, namun lebih sulit menular dibanding Tuberkulosis karena harus melakukan kontak dalam waktu yang cukup lama (durasi panjang) dengan penderita”, paparnya.

Selain itu, dokter yang akrab disapa dr. Dini ini menceritakan bahwa ia seringkali mendapatkan pasien yang datang ke pelayanan kesehatan tujuan awalnya mengkonsultasikan kelainan kulit, tidak mengetahui bahwa kelainan kulit atau syaraf yang dialami sebenarnya dikarenakan kusta dan sudah berlangsung sejak lama.

“Kasus kusta kelainan kulitnya sangat mirip dengan penyakit lain”, tambahnya.

Temukan Bercak Lalu Obati

Kusta bisa disembuhkan tanpa kecacatan, asalkan ditemukan sejak dini dan diobati. Penemuan kasus dan pengobatan dini menjadi satu-satunya cara yang paling efektif untuk memutus rantai penularan.

“Kuncinya peka terhadap gejala, bila kita melihat bercak putih atau merah di tubuh kita dan tidak membaik dengan pengobatan yang sudah dilakukan, maka periksakan ke Puskesmas atau rumah sakit manapun agar bisa kita pastikan gejala kusta atau bukan”, kata dr. Dini.

Mengakhiri pertemuan tersebut, dr. Dini menekankan agar menjadikan keluarga sebagai penggerak pencegahan penyakit kusta.

“Obat kusta itu disediakan pemerintah secara gratis, pasien tidak perlu beli. Yang dibutuhkan hanyalah motivasi dan dukungan keluarga dan kepatuhan penderita dalam menjalani pengobatan”, tandasnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (myg)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Wamenkes Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Universitas Indonesia: Fokus Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

23 Mei 2025
blank

99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Cepat di Tanah Suci

22 Mei 2025
blank

RSUP Dr. Kariadi dan FK UNDIP Sepakat Jalankan Kembali PPDS Anestesi

20 Mei 2025
blank

Kelelahan dan Dehidrasi Picu Kejadian Akut Kronis, Jemaah Diminta Waspada

22 Mei 2025
blank

Inggris dan Indonesia Perbarui Komitmen untuk Memperkuat Kolaborasi dalam Sektor Kesehatan

23 Mei 2025
blank

Pemkab Klungkung Audiensi ke Kemenkes, Bahas Penguatan Pembangunan Kesehatan di Daerah Kepulauan

20 Mei 2025
Next Post
blank

Pentingnya PHBS dalam Membangun Kesehatan Masyarakat Papua

blank

Masyarakat Perlu Lakukan Deteksi Dini Kanker

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Wamenkes Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Universitas Indonesia: Fokus Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

23 Mei 2025
Berita Utama

99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Cepat di Tanah Suci

22 Mei 2025
Berita Utama

RSUP Dr. Kariadi dan FK UNDIP Sepakat Jalankan Kembali PPDS Anestesi

20 Mei 2025
Berita Utama

Kelelahan dan Dehidrasi Picu Kejadian Akut Kronis, Jemaah Diminta Waspada

22 Mei 2025

Rekomendasi Artikel

blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

11 Oktober 2023

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.