Jakarta, 5 Januari 2018
Outbreak Response Immunization (ORI) putaran pertama sebagai upaya pengendalian KLB Difteri telah dilaksanakan pada pertengahan Desember 2017. Bulan Januari 2018 ini merupakan jadwal putaran kedua ORI Difteri. Sementara ORI putaran ketiga dilakukan 6 bulan kemudian. ORI Difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae.
Bagi orang tua yang memiliki putra dan putri berusia antara 1 tahun sampai kurang dari 19 tahun yang belum mendapatkan vaksin di putaran pertama ORI Difteri, tidak perlu khawatir. Lapor ke petugas kesehatan untuk mendapatkan ORI pertama. Waktunya dilaksanakan bersamaan ORI putaran kedua bagi anak yang telah mendapatkan ORI sebulan lalu.
Kementerian Kesehatan mencatat hasil cakupan pelaksanaan ORI di 3 provinsi hingga Kamis malam (4/1) pukul 19.30 WIB mencapai 52,10%. Dengan rincian cakupan ORI untuk provinsi DKI Jakarta (61,75%); Jawa Barat (44,21%); dan Banten (57,60%).
Cakupan ini akan terus meningkat menyusul kegiatan belajar di sekolah telah kembali aktif setelah libur semester, libur Natal dan Tahun Baru. Sebagaimana diketahui target ORI terbesar adalah pada anak sekolah, yaitu 75%.
ORI putaran kedua segera dilaksanakan di sekolah. Bagi anak yang tidak sekolah, ORI dapat dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Pemerintah yakin melalui ORI yang tepat dan sesuai prosedur, KLB Difteri dapat kita kendalikan. Tentu perlu kerjasama dan partispasi kita semua terutama para orangtua yang mempunyai anak-anak serta upaya bersama pemerintah daerah untuk mengambil langkah cepat mengendalikan masalah KLB ini.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH