Jakarta, 19 Februari 2018
Tim kesehatan yang tergabung dalam Flying Health Care (FHC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gelombang IV berangkat menuju Asmat kemarin malam, Minggu (18/2). Nantinya tim akan melakukan penguatan pelayanan kesehatan dan pemulihan pasca kejadian luar biasa (KLB) campak dan masalah gizi buruk.
“Kami sudah mengirim sekarang yang keempat, FHC yang terdiri dari gizi, imunisasi , dan dokter. Ini yang mau kirinm ke distrik-distriknya dan mereka berangkat kemarin,” kata Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek usai pelantikan eselon 1 di gedung Kemenkes, Senin (19/2).
Tim yang berangkat berjumlah lebih dari 30 tenaga kesehatan yang terdiri dari 10 orang dokter, 10 orang nutrisionis dari berbagai instansi Universitas Brawijaya, dan 10 orang petugas imunisasi mulitantigen dengan memberdayakan lokal juru imunisasi dari Asmat, nantinya akan melakukan penyusuran ulang Imunisasi multiantigen, dan sisanya tim Kesehatan Lingkungan.
Logistik yang disediakan di antaranya dari Kesehatan Lingkungan berupa jerigen air lipat, 875 pcs, safety box, 200 pcs, kit partisipatory 3 paket, polibag limbah medis, 500pcs, dan polibag sampah, 500 pcs. Adapula bantuan obat-obatan dalam FHC IV ini sebanyak 63 jenis.
Mereka akan bertugas selama 1 bulan terhitung dari tanggal 18 Februari sampai 19 Maret 2017. Tim FHC gelombang IV ini akan disebar ke 10 Puskesmas, yakni Puskesmas Basim, Tor, Atsy, Nakai, Uni Sirau, Sawaerma, Kamur, Primapun, Ayam, dan Binam.
“Yang kita perlukan adalah masuk ke distrik-distrik,” tegasnya.
Nila menambahkan, meskipun pasien campak dan gizi buruk sudah pulang, tapi konidsi ketahanan pangan saat ini dikhawatirkan mereka kembali jatuh sakit.
“Rencana hari kamis (22/2) kami dengan Menko PMK, PUPR, Menteri Pendidikan, dan kementerian lain akan ke sana (Asmat), karena solusinya ini bukan hanya Kemenkes tapi melibatkan sektor lain, karena bagaimanapun biaya transportasi, BBM, listrik, air bersih itu harus dilihat secara menyeluruh,” tambah Nila.
Saat ini, masyarakat masih dalam proses pendampingan, karena itu pada FHC IV ini tenaga kesehatan ditempatkan langsung ke distrik-distrik selama 1 bulan. Nusantara Sehat, tambah Menkes, juga dipercepat menjadi satu tahun, kemudian dokter spesialis 6 bulan.
“Kita percepat pergantiannya karena kita harus menyesuaikan kondisi geografis dengan tenaga kesehatan yang tinggal di sana,” tambah Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat