Gorontalo, 16 Juli 2018
Pemerintah Provinsi Gorontalo menjadikan pembangunan kesehatan sebagai salah satu program prioritas yang harus dicapai dalam periode 2017-2022 dengan target kesehatan masyarakat lebih prima. Untuk mencapai target tersebut pemerintah Gorontalo menjalankannya melalui beberapa terobosan di bidang kesehatan.
Sejumlah terobasan yang dilakukan adalah menetapkan peraturan daerah tentang Kawasan Tanpan Rokok, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) melalui surat edaran gubernur dan dibutkan peraturan gubernur no 23 tahun 2018 tentang Germas.
Dilakukan pula program penyehatan lingkungan melalui praktek pelatihan pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat dan gerakan kambungu beresi di Kabupaten Gorontalo, serta deklarasi Stop BAB sembarangan Kabupaten Boalemo.
Terobosan itu dilaksanakan dengan melibatkan SDM dan fasilitas kesehatan. Saat ini di Provinsi Gorontalo telah tersedia 93 Puskesmas, 9 rumah sakit pemerintah dan 4 swasta, dan sedang dilakukan pengembangan RSUD dr Hasri Ainun Habibie.
SDM Kesehatan yang ada di sana sebanyak 4.090 yang terdiri dari 142 dokter spesialis, 312 dokter umum, 51 dokter gigi, 1.137 bidan, 1.851 perawat, 297 tenaga gizi, 99 tenaga apoteker, 167 tenaga kesehatan lingkungan, dan 34 analis laboratorium.
Cakupan kepesertaan JKN terhitung hingga Oktober 2017 sudah mencapi hampir 100%. Dari total jumlah penduduk saat itu sebanyak 1.157.316, yang sudah menjadi peserta JKN sebanyak 1.118.699 (96,66%). Sisanya yakni 38,617 penduduk (3,34)% belum menjadi pesera JKN.
“Inilah yang membawa pemerintah provinsi Gorontalo mendapatkan Universal Health Coverage (UHC) dari Presiden Jokowi pada 2018 ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Triyanto S. Bialangi pada Temu Media ekspose pembangunan kesehatan Gorontalo, Senin (16/7).
Selain itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga fokus terhadap penurunan stunting, dan perbaikan cakupan dan mutu imunisasi.
Upaya yang dilakukan dalam penurunan stunting dengan pembelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas daerah Gorontalo baik di tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, pemeberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronik, dan sosialisasi serta pemberian tablet tambah darah pada remaja.
Terkait imunisasi, dilakukan penguatan imunisasi rutin di antaranya sosialisasi oleh Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) provinsi. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) Provinsi Gorontalo meningkat selama 3 tahun terakhir. Pada 2015 mencapai 86,9%, 2016 mencapai 89,5%, dan 2017 mencapai 93,7%.
Begitupun dengan Universal Child Immunization (UCI) mengalami peningkatan. Pada 2015 mencapi 87%, 206 mencapai 89,5%, dan 2017 mencapai 92,2%.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM