Lombok, 11 Agustus 2018
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan ajak 8 orang mahasiswa dari UI, UGM, dan Udayana untuk membantu penanganan bencana gempa Lombok dalam hal terkait pendataan tren penyakit. Mahasiswa tersebut akan ditugaskan di 8 pos kesehatan di Kabupaten Lombok Utara.
Bencana gempa bumi di Lombok menyebabkan potensi penyebaran penyakit lebih tinggi dan khawatir menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Perlu pendataan jenis penyakit yang terjadi di masyarakat untuk mengetahui tren penyakit apa yang sedang tinggi.
Pendataan tersebut penting dilakukan untuk menjadi acuan tindak lanjut pada tahap penanggulangan. Kondisinya saat ini belum ada sistem pendataan tren penyakit pada bencana gempa di Lombok ini.
“Tugas surveilans sekarang selain pendataan, juga membangun sistem pelaporan tren penyakit,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Provinsi NTB, Lalu Budarja, Sabtu (11/8).
Dibangunnya sistem pendataan ini, lanjut Budarja, agar tim surveilans selanjutnya mudah melakukan pendataan.
Nantinya, pendataan dilakukan terhadap warga yang dirawat dan berkunjung ke pos kesehatan, atau mahasiswa tersebut terjun langsung ke masyarakat. Data yang sudah diperoleh akan dilaporkan untuk dikoordinasikan dengan pihak terkait agar dilakukan penanggulangan.
Misalnya dalam pendataan tersebut telah diketahui tren penyakit yang tinggi adalah diare, data terkait diare yang diperoleh surveilans dikoordinasikan di antaranya dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) terkait sanitasi, dan tenaga medis untuk dilakukan penanggulangan agar tidak mewabah.
Adapun jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah berdasarkan Permenkes no 1501 tahun 2010 adalah kolera, Pes, DBD, Campak, Polio, Difteri, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptopirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1), Meningitis, Yellow Fever, Chikungunya, dan penyakit menular tertentu lainnya yang dapat menimbulkan wabah ditetapkan oleh menteri.
Mereka bertugas di pos kesehatan Puskesmas Nipah, Pemenang, Bayan, Tanjung, Kayangan, Santong, Gangga, Senaru selama 3 hari.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM