Makkah, 26 Juli 2019
Ungkapan rasa syukur dan apresiasi atas pelayanan kesehatan beberapa kali diterima oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan 2019. Salah satunya seperti yang diinformasikan oleh petugas kesehatan kloter BTH 08 Embarkasi Batam. Pesan singkat yang disertai foto beredar luas di beberapa grup aplikasi percakapan whatsapp petugas kesehatan kemarin (25/7).
“Alhamdulillah. Alhamdulillah. Tak henti mengucapkan syukur atas kasih sayang Allah terhadap jemaah kami bapak Sumarto. Dirujuk karena haematemesis melena [muntah daerah] dan dirawat di RSAS Fayad. Terpasang ventilator selama 13 hari, bisa kembali dalam keadaan sehat dan tersenyum kembali,” demikian pesan dr. Pasniwati, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter BTH 08.
Awalnya, Sumarto (74 tahun), salah seorang jemaah haji asal Kabupaten Kampar, Riau, pada Sabtu (13/7) lalu hanya mengalami sakit kepala usai menjalankan salat Ashar. Saat itu ia bersama kloternya baru saja dua hari berada di Madinah. Kondisinya memburuk setelah Magrib. Ia mengalami muntah darah.
Setelah melakukan pertolongan pertama, TKHI kemudian segera konsultasi ke pos kesehatan sektor. Setelah ditangani bersama Tim Gerak Cepat (TGC) sektor 1 Madinah, pasien diberikan infus oleh TKHI. Sebelum akhirnya diputuskan untuk merujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dengan ambulans.
Di KKHI Madinah, Sumarto tidak sempat dirawat lama, hanya berkisar 2 jam. Pada dini hari (14/7) ia dirujuk lagi ke RS Fayad di Makkah Arab Saudi. Langsung diterima di IGD lalu masuk ke Intensive Care Unit (ICU). Keesokan harinya ia dipasangi ventilator atau alat bantu pernapasan. Saat itu ia dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Sumarto didiagnosis menderita gastric ulcer atau luka lambung. Di RS Fayad ia dirawat cukup lama, tiga belas hari. Selama perawatan, ia mengaku setiap hari selalu rutin divisitasi oleh tenaga kesehatan RS dan KKHI Makkah. TKHI pun selalu menjalin komunikasi dengan dokter yang merawatnya untuk memantau kondisi kesehatan Sumarto.
“Mbah ini tabah orangnya, gak gampang panik. Jadi kita tim medis pun enak kasih tindakan. Istrinya juga sabar,” ujar Pasniwati.
Kini Sumarto sudah kembali ke kloternya. Ia merasa sudah jauh lebih baik, tinggal memulihkan kembali kondisinya seperti semula. Saat Tim Promotif Preventif mengunjunginya di Hotel 111 Makkah, ia sedang asyik berbincang dengan istri dan rekan-rekan sekamarnya. Ia sudah bisa berjalan walaupun masih tertatih. Salat pun bisa ia jalani sendiri. Menurutnya, pelayanan di KKHI Madinah dan RS Arab Saudi cepat dan ramah. Ia juga mengaku tidak dipungut biaya sedikit pun selama mendapatkan layanan kesehatan, mulai dari kloter, sektor, KKHI hingga RS.
“Saya ditanya-tanya, bapak orang mana? Ramah-ramah semua itu,” kata Sumarto yang asli Banyumas.
Beberapa waktu sebelumnya, Mat Ansori bersama istrinya yang tergabung dalam kloter SOC 17 Embarkasi Solo, juga merasakan pelayanan pemerintah kepada jemaah khususnya di bidang kesehatan sangat baik. Baik ketika ia dan kloternya berada di Madinah maupun saat sudah di Makkah seperti sekarang.
“Temen-temen dokter sangat memperhatikan. Selama ini lancar. Setiap ada keluhan langsung dokter datang memberikan obat kepada kami. Terima kasih semuanya,” ucap Ansori kepada anggota TGC sektor 10 Makkah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, mengaku bangga dan bersyukur atas kinerja petugas kesehatan yang memberikan kemampuan terbaiknya. Ia berharap itu semua tidak membuat lupa diri.
“Kita harus tetap tawadhu,” kata Eka berpesan kepada timnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.