Siem Reap, 30 Agustus 2019
Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-14 di Siem Reap, Kamboja (30/8) mengapresiasi capaian Cakupan Kesehatan Semesta di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ketua Pertemuan, Menteri Kesehatan Kamboja, Prof. Mam Bunheng pada pembahasan mata agenda mengenai Sustainable Health Financing Towards Health for All.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M(K), dalam paparannya menjelaskan bahwa Indonesia sukses meningkatkan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional mencapai 223,4 juta pada Agustus 2019 atau sebesar 83% dari total penduduk.
Menurut Menkes Nila, angka tersebut merupakan pencapaian besar mengingat Indonesia memulai implementasi program ini pada tahun 2014.
“Sebanyak 23.084 pelayanan kesehatan dasar dan 2.251 pelayanan kesehatan sekunder dan tersier, baik milik Pemerintah maupun swasta menjadi mitra dari program ini,” tambah Menkes Nila.
Lebih lanjut Menkes Nila juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mempercepat pencapaian Cakupan Kesehatan Semesta melalui perluasan kepesertaan dari informal sektor dan swasta, meningkatkan efisiensi dan efektifitas skema pembiayaan, mempromosikan upaya promotif dan preventif, meningkatkan jumlah dan kualitas layanan, serta meningkatkan kontribusi dari Pemerintah Daerah.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan dukungan pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan untuk mendukung Pembangunan Indonesia Sehat,” tegas Menkes Nila.
Negara anggota ASEAN menyampaikan secara umum telah terjadi peningkatan cakupan kesehatan semesta di masing-masing negara, meskipun menghadapi tantangan berupa peningkatan biaya pelayanan kesehatan disebabkan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut, kejadian penyakit menular dan tidak menular, serta kemajuan yang pesat pada teknologi medis. ASEAN memastikan kerja sama dalam penyediaan akses pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat akan diteruskan untuk masa periode lima tahun ke depan.
Para Menteri Kesehatan ASEAN juga membahas dan menyepakati dokumen-dokumen capaian kerja sama kesehatan ASEAN. Indonesia memimpin diantaranya penyusunan panduan integrasi kesehatan mental ke dalam pelayanan kesehatan, framework akses kesehatan bagi migran, jejaring keamanan perjalanan ASEAN, inisiatif ASEAN Car Free Day, ASEAN Cities Getting to Zeros Project, simulasi penanganan bencana bidang kesehatan, pelatihan gizi dalam kondisi bencana, penguatan kapasitas laboratorim dalam hal biosafety, dan partisipasi masyarakat pada keamanan pangan.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM