Ambon, 30 September 2019
Gempa bumi terjadi di Ambon pada Kamis (26/9) pukul 6.46 WIB. Mobilisasi tenaga kesehatan pun telah dilakukan untuk menangani korban terdampak yang mengalami masalah kesehatan.
Gempa bumi bermagnitudo 6,8 skala richter itu berpusat di darat 40 km Timur Laut Kota Ambon dengan kedalaman 10 km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan laporan Pusat Krisis Kesehatan pada 28 September 2019, korban meninggal berjumlah 25 jiwa, 83 orang luka berat/rawat inap, 85 orang luka ringan /rawat jalan. Selain itu 1 unit rumah sakit, RSUD dr. Ishak Umarella diketahui mengalami kerusakan berat.
Plt Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes, Didik Budijanto mengatakan RSUP Kandou Manado sudah mengirimkan tenaga Medis berjumlah 4 orang untuk menangani masalah kesehatan korban terdampak bencana tersebut. Mereka terdiri dari 1 dokter spesialis anak, 1 dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, 1 perawat, dan 1 penata anestesi.
“RS Wahidin Makasar juga telah mengirimkan tenaga dokter. Selamat bertugas 6 tim relawan RSUP wahidin makassar, terdiri dari dokter bedah digestif, anasthesi dan 2 perawat mahir yg bertugas di kamar operasi,” katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat telah mendirikan 6 pos kesehatan, membagikan kelambu berinsektisida, melakukan pelayanan kesehatan, dan promosi kesehatan.
“Terkait bencana ini, Kemenkes telah mengirimkan tim Rapid Health Assessment ke 3 lokasi terdampak gempa,” ucap Didik.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM