Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 09/06/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Termasuk Silent Killer, Hepatitis Bisa Dicegah dan Diobati

Rokom by Rokom
20 Januari 2021
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 28 Juli 2020

Dalam rangka memperingati Hari Hepatitis Sedunia tahun 2020, Kementerian Kesehatan menggelar temu media bertajuk “Generasi Bebas Hepatitis” yang dilaksanakan secara daring, dengan narasumber Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes serta Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia DR. dr. Irsan Hasan. Sp. PD-KGEH.FINASIM.

Dalam paparannya, dr. Irsan, hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis, perlemakan, obat-obatan, alkohol, parasit maupun virus lainnya. Hepatitis terdiri dari hepatitis A, B, C, D dan E sementara yang masih endemis di Indonesia ada 3 yakni A, B dan C.
Penyakit ini sering kali dikenal sebagai “silent killer”, karena umumnya tanpa gejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadari tengah menderita hepatitis.

“9 dari 10 pengidap tidak menyadari dirinya memiliki hepatitis B bahkan C dan 1 dari 4 pengidap akan meninggal karena kanker atau gagal hati, sehingga kita katakan hepatitis ini silent killer,” kata Irsan.

Penderita hepatitis, imbuh Irsan akan mengalami perjalanan dari hati sehat, hepatitis akut, hepatitis kronik, kemudian sirosis hati dengan progres sekitar 1/3 penderita hepatitis akan mengalami sirosis, dari sirosis 10-15% akan menjadi kanker, 23% dalam 5 tahun pengidap sirosis akan mengalami gagal hati yang berujung pada kematian.

Kendati memiliki ancaman kematian yang tinggi, hepatitis bisa dicegah dan diobati. Pada Hepatitis B pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor risiko serta memberikan kekebalan dengan imunisasi aktif dan pasif. Untuk pengobatan hepatitis B dilakukan dengan pemberian vaksin dalam jangka waktu seumur hidup. Targetnya untuk menghambat progresi virus sehingga fungsi hati semakin membaik. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/322/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Hepatitis B.

“Hepatitis B harus diberikan terapi dalam jangka waktu panjang, kalau mengalami sirosis obat harus diberikan seumur hidup, kalau tidak sirosis obat diberikan sampai target tertentu,” terangnya.

Sementara pada Hepatitis C, pencegahan dengan membudayakan gaya hidup bersih dan sehat serta menghindari faktor risiko. Pengobatan dilakukan dengan pemberian Direct Acting Antivirus (DAA) dengan target sampai sembuh. Pengobatan jenis ini dinilai sebagai terapi yang sangat ideal karena memiliki tingkat kesembuhan sangat tinggi, obat kombinasi oral, efek samping rendah, durasi pengobatan singkat, lebih murah, SVR tinggi dan tersedia. Meski ideal, banyak penderita hepatitis C yang tidak terdeteksi sehingga sangat sedikit yang diobati.

Lebih lanjut, hepatitis A menular secara fecal oral (anus-mulut) melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja seseorang yang telah terifeksi Hepatitis A. Hepatitis jenis ini bisa sembuh dengan sendirinya tetapi juga dapat menimbulkan kejadian luar biasa. Untuk itu, Hepatitis A tidak ada pengobatan khusus, upaya pengendaliannya lebih mengutamakan pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Gaya hidup sehat sama seperti yang selalu dianjutkan Kementerian Kesehatan seperti olahraga, makan bergizi, tidak ada yang khusus pada yang sudah sakit. Kalau untuk mencegah hepatitis B dengan vaksin untuk C hindari faktor risiko seperti narkotika, jarum tato, tindik dll. Tapi kalau sudah sakit hepatitis, tidak ada larangan khusus,” pungkasnya.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kementerian Kesehatan Bermitra dengan The Bill and Melinda Gates Foundation untuk Transformasi Kesehatan Indonesia

9 Juni 2023
blank

Kemenkes Apresiasi Daerah Yang Berkomitmen Kendalikan Rokok

8 Juni 2023
blank

Kemenkes Kembangkan Pengobatan Kanker Menggunakan Terapi Sinar Proton

8 Juni 2023
blank

Waspadai Dua Penyakit Yang Sering Menyerang Jemaah Haji Lansia di Tanah Suci

8 Juni 2023
blank

Tahun 2023, Seluruh Daerah Ditargetkan Miliki Kawasan Tanpa Rokok

9 Juni 2023
blank

Jemaah Haji Lansia Perlu Waspada Cedera Terjatuh Saat Beribadah

7 Juni 2023
Next Post
blank

Gerakkan Roda Perekonomian, Sekjen Kemenkes: Rencana dan Belanja Anggaran Kesehatan Harus Optimal dan Tepat Sasaran

blank

Menkes Wajibkan Seluruh Pegawai Kemenkes Jalani Test Swab Sebelum dan Sesudah Tugas ke Luar Kota

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.