Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 14/05/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Setelah Wabah Pneumonia di Cina

Rokom by Rokom
08 Januari 2024
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Setelah Wabah Pneumonia di Cina

Setelah Wabah Pneumonia di Cina

Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

WHO mencatat terjadinya peningkatan kasus mycoplasma pneumonia di Cina. Umumnya bergejala ringan tetapi beberapa orang mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. 

 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumonia sejak Mei 2023 di Cina. Pneumonia semacam ini umumnya bergejala ringan, tetapi beberapa orang mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Walaupun data tentang jumlah penderitanya belum tersedia, pada akhir November lalu Al Jazeera melaporkan bahwa rumah-rumah sakit di Beijing, Cina dibanjiri pasien anak. Menurut Al Jazeera, salah satu rumah sakit besar di kota tersebut melaporkan bahwa rata-rata setiap hari mereka melihat sekitar 1.200 pasien memasuki ruang gawat darurat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa pneumonia mycoplasma paling sering terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak usia sekolah tetapi dapat menyerang siapa saja. Menurut CDC, orang yang tinggal dan bekerja di lingkungan ramai mempunyai risiko lebih tinggi. Sebagai contoh, orang yang berisiko lebih tinggi terkena infeksi serius adalah mereka yang sembuh dari penyakit pernapasan dan memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Perlu diketahui komplikasi parah dapat terjadi sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Infeksi pneumonia mycoplasma dapat menyebabkan atau memperburuk komplikasi seperti serangan asma atau gejala asma baru, ensefalitis (pembengkakan otak), anemia hemolitik (terlalu sedikit sel darah merah, yang berarti lebih sedikit sel untuk mengantarkan oksigen ke dalam tubuh), disfungsi ginjal (masalah ginjal), dan kelainan kulit seperti sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, dan nekrolisis epidermal toksik.

Menurut dr. Erlina Burhan, M. Sc, Sp. P. (K.), dokter spesialis paru di Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pneumonia mycoplasma merupakan kondisi peradangan yang terjadi di paru-paru. Pneumonia terbagi menjadi dua, yakni atipikal dan tipikal. Pneumonia atipikal cenderung lebih ringan dan persisten dibandingkan pneumonia tipikal.

Gejala pneumonia atipikal biasanya tidak seberat yang tipikal. Dahaknya lebih jernih, bukan kuning atau hijau. Muncul pula bercak-bercak di jaringan paru. “Kalau kita lakukan pengecekan, kadar leukosit atau darah putih bisa tinggi dan suhu tubuh hangat atau sumeng,” ucap Erlina kepada Mediakom pada Senin, 4 Desember lalu.

Sementara itu, pneumonia tipikal, menurut Erlina, diawali dengan demam tinggi, batuk dahak yang kekuningan, dan kalau peradangan sudah luas bisa sesak hingga harus dirawat. Kondisi ini bisa menjadi berat walaupun jumlah leukosit bisa normal. “Untuk mengetahui pada jenis apa harus periksa untuk diagnosis, dahaknya dikirim ke laboratorium agar bisa ketemu hasilnya bagaimana. Nah, kalau untuk mycoplasma biasanya kita melakukan swab tenggorokan atau hidung untuk memastikan hasilnya, “ kata Erlina.

Penyebabnya, menurut Erlina, adalah bakteri mycoplasma, yang penularannya melalui droplet terhirup dan udara (airborne). Sampai sekarang masih belum ada vaksin khusus untuk pneumonia mycoplasma, sehingga dia menyarankan agar masyarakat tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai pencegahan. “Kebiasaan protokol kesehatan juga bisa dilakukan, seperti cuci tangan pakai sabun dan pakai masker jika batuk-pilek.”

WHO merekomendasikan sejumlah langkah kepada masyarakat untuk mencegah penularan mycoplasma pneumonia. Pertama, lakukan vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lain jika diperlukan. Kedua, menjaga jarak dengan yang sakit. Ketiga, tetap tinggal di rumah dan tidak bepergian saat sakit atau melakukan isolasi mandiri. Keempat, menjalani tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan. Kelima, memakai masker sebagaimana mestinya. Keenam, memastikan ventilasi ruang yang baik. Ketujuh, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir. Terakhir, masyarakat segera menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami tanda-tanda atau gejala pneumonia seperti batuk atau kesulitan bernapas yang disertai demam.

Menurut WHO, kebanyakan orang akan sembuh dari infeksi yang disebabkan oleh mycoplasma tanpa antibiotik. Namun, Anda perlu menanyakan kepada dokter atau apoteker tentang obat-obatan yang dijual bebas yang dapat membantu Anda merasa lebih baik selama masa pemulihan.

 

Penulis: Redaksi Mediakom

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

Tantangan Bidan di Masa Pandemi

Tantangan Bidan di Masa Pandemi

26 Juni 2024
Bidan di Daerah

Bidan Desa Harus Serba Bisa

26 Juni 2024
Garda Terdepan Dalam Persalinan

Garda Terdepan dalam Persalinan

26 Juni 2024
Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan_Foto Shutterstock

Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan

26 Juni 2024
Isi Tas Bidan

Mengintip Isi Tas Bidan

26 Juni 2024
Ilustrasi Liburan Sekolah_Foto Shutterstock

Ide Seru Menikmati Liburan Sekolah

26 Juni 2024
Next Post
Maksuba Kue Bangsawan Palembang

Maksuba, Kue Basah Bangsawan Khas Palembang

Pentingnya Kalium Bagi Tubuh

Kalium Penting bagi Tubuh, Bisa Diperoleh dari Buah-buahan Ini

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Menkes Apresiasi Langkah Jakarta: Pasukan Putih dan Inovasi Layanan Promotif-Preventif untuk Kesehatan Masyarakat

14 Mei 2025
Berita Utama

Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Madinah Rutin Lakukan Inspeksi

13 Mei 2025
Berita Utama

Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci

11 Mei 2025
Berita Utama

Jemaah Haji Gelombang I Mulai Bergerak ke Makkah, KKHI Lakukan Langkah Strategis Penguatan Pelayanan Kesehatan

11 Mei 2025

Rekomendasi Artikel

blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

11 Oktober 2023
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai 10 Februari 2025

7 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.