Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 14/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Merawat Bayi Prematur

Rokom by Rokom
24 Januari 2024
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Merawat bayi Prematur

Merawat bayi Prematur

Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Bayi lahir prematur belum berkembang secara sempurna. Perlu penanganan khusus sejak masa kehamilan. 

 

Bayi prematur adalah bayi yang lahir saat usia kehamilan ibu belum mencapai 37 minggu. Akibatnya, organ dan tubuh bayi belum berkembang sempurna sehingga rentan sakit dan terinfeksi kuman, bakteri, hingga virus. Lantas, bagaimana cara merawat bayi prematur yang benar?

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi angka kelahiran prematur di Indonesia tahun 2018 sebanyak 29,5 persen per 1.000 kelahiran hidup. Indonesia berada pada posisi ke-5 tertinggi di dunia untuk persalinan prematur, yaitu sekitar 657.700 kasus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 13,4 juta bayi lahir prematur pada tahun 2020. Jumlah itu lebih dari 1 dari 10 bayi lahir. Menurut WHO pula, sekitar 900 ribu anak meninggal pada tahun 2019 karena komplikasi kelahiran prematur dan banyak penyintas yang menghadapi disabilitas seumur hidup, termasuk ketidakmampuan belajar serta gangguan penglihatan dan pendengaran.

Riset Kesehatan Dasar 2018 juga menjabarkan bahwa saat bayi prematur lahir selalu diikuti dengan berat badan lahir rendah. Adapun prevalensi bayi prematur di Indonesia di angka 7 hingga 14 persen dari total kelahiran, padahal di di beberapa negara hanya 5 hingga 9 persen.

Menurut Aldiano Rachmantiawan dan Rodiani dalam Jurnal Penelitian Perawat Profesional tahun 2022, terdapat berbagai faktor risiko persalinan prematur yang telah dilaporkan, termasuk penyakit ibu selama kehamilan, kehamilan ganda, stres, kelainan plasenta, nutrisi, medis, dan infeksi. Secara epidemiologis, kelahiran prematur dikaitkan dengan status sosial ekonomi, anomali uterus, riwayat kelahiran prematur sebelumnya, riwayat abortus, merokok, ras, dan usia ibu yang cukup berisiko yaitu, usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.

Karena salah satu penyebab kematian bayi terjadi karena kelahiran prematur, masyarakat perlu tahu cara yang tepat merawat bayi prematur. Tujuannya, agar bayi prematur bisa segera mencapai berat badan idealnya dan bisa tumbuh optimal seperti anak lainnya.

Menurut WHO, perawatan bayi prematur harus dimulai sejak kehamilan. Terlebih jika perempuan tersebut berisiko mengalami kehamilan prematur, seperti mereka yang sebelumnya mengalami kelahiran prematur. Jadi, sangat penting membuat rencana yang tepat untuk menghadapi kehamilan prematur.

Menurut Kementerian Kesehatan, perawatan ibu hamil prematur dimulai dari memastikan kondisi kesehatan ibu. Petugas kesehatan yang merawat ibu hamil perlu menilai risiko terjadinya persalinan prematur dan mampu mengenali serta menangani kondisi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kelahiran bayi prematur antara lain adalah preeklamsia, suatu kondisi kehamilan yang menyebabkan ibu mengalami tekanan darah tinggi.

Lantaran bayi prematur tidak boleh dirawat sembarangan karena tubuh dan organnya belum terbentuk sempurna, maka pada umumnya bayi harus mendapat perawatan selayaknya seperti di dalam rahim. Itulah sebabnya beberapa bayi prematur perlu dirawat di inkubator hingga berat badannya dinyatakan ideal dan diperbolehkan pulang. Maka, ibu hamil harus dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan perawatan dan fasilitas yang memadai.

Menurut Kementerian Kesehatan, persalinan melalui operasi caesar atau induksi persalinan dini yang tidak diperlukan secara medis sebaiknya dihindari. Ibu yang mengalami persalinan prematur sebaiknya juga mendapat suntikan steroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru bayi. Ini karena paru-paru menjadi organ terakhir yang paling lama berkembang sempurna. M

Perawatan Bayi Prematur Baru Lahir

Langkah ini sangat vital dan penting, mengingat bayi yang lahir dalam keadaan tubuh belum berkembang sempurna sehingga tidak boleh sembarangan merawatnya. Jika salah, bayi mudah terinfeksi penyakit, berat badannya sulit bertambah, dan malah jadi bayi berat badan lahir rendah. Menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

  1. Bayi Terlindungi dari Infeksi

Setiap orang yang menyentuh ibu atau bayinya harus memiliki tangan yang bersih. Pemeriksaan dan prosedur kesehatan sebaiknya hanya dilakukan jika diperlukan. Sarung tangan steril dan alat pemotong harus digunakan untuk menjepit dan memotong tali pusat.

  1. Harus Tetap Hangat

Segera setelah lahir, bayi harus benar-benar dikeringkan secara menyeluruh dan diletakkan di atas perut ibunya. Jika bayi bernapas dengan normal, tali pusar dijepit dan dipotong. Selanjutnya bayi tersebut harus dibaringkan di dada ibunya agar terjadi kontak kulit ke kulit hingga inisiasi menyusui pertama. WHO juga melarang bayi prematur langsung dimandikan setelah lahir.

  1. Bantuan Ventilator

Setelah lahir, bayi dikeringkan secara menyeluruh. Biasanya bayi akan mulai bernapas normal setelah lahir. Tapi, jika bayi tidak bisa bernapas sendiri, ini tandanya ia perlu bantuan alat napas seperti ventilator.

  1. Air Susu Ibu

Sama seperti bayi cukup bulan, air susu ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik untuk bayi prematur. Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir. Tapi, kebanyakan bayi prematur tidak mampu mengkoordinasikan refleks mengisap dan menelan sehingga dapat diberikan ASI perah ibunya melalui cangkir, sendok, atau selang.

  1. Kehangatan Tambahan Saat Menyusu

Perawatan metode kanguru (kangaroo mother care) adalah cara terbaik untuk perawatan ekstra bayi prematur. Dalam metode ini bayi dibiarkan dalam dekapan ibu saat menyusu, bisa menggunakan kain di depan dada atau menggunakan dekapan tangan. Bayi dibaringkan di dada ibunya dan didiamkan di sana, siang dan malam, digendong dengan kain yang dibungkus dan diikatkan di punggung ibu. Perawatan metode kanguru diperkirakan dapat menyelamatkan 450 ribu bayi baru lahir prematur dalam setahun.

  1. Jika Komplikasi

Bayi prematur yang mengalami infeksi memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Lalu, untuk bayi yang tidak bernapas saat dilahirkan, dapat dilakukan resusitasi, yakni memberikan tekanan pada dada. Namun, jika masalah pernapasan terus berlanjut, bayi mungkin perlu bantuan tambahan dari mesin ventilator dan oksigen tambahan. Bayi prematur yang mengalami komplikasi tambahan mungkin perlu dirawat di neonatal intensive care unit (NICU) jika tersedia.

 

Penulis: Redaksi Mediakom

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

Tantangan Bidan di Masa Pandemi

Tantangan Bidan di Masa Pandemi

26 Juni 2024
Bidan di Daerah

Bidan Desa Harus Serba Bisa

26 Juni 2024
Garda Terdepan Dalam Persalinan

Garda Terdepan dalam Persalinan

26 Juni 2024
Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan_Foto Shutterstock

Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan

26 Juni 2024
Isi Tas Bidan

Mengintip Isi Tas Bidan

26 Juni 2024
Ilustrasi Liburan Sekolah_Foto Shutterstock

Ide Seru Menikmati Liburan Sekolah

26 Juni 2024
Next Post
Sembilan Bulan Dalam Kandungan / Foto: Shutterstock

Sembilan Bulan dalam Kandungan

Utamakan Keselamatan Ibu / Foto: Shutterstock

Utamakan Keselamatan Ibu

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
Umum

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025
Berita Utama

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
Berita Utama

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.