Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 16/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Cara Merawat Telinga Agar Pendengaran Baik

Rokom by Rokom
05 Maret 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 26 Februari 2017

Gangguan pendengaran baik tuli sebagian (kurang dengar) atau tuli berat menghambat produktivitas kita sehari-hari. Terutama dalam berkomunikasi, akan terjadi makin banyak kemungkinan salah memaknai pesan. Walaupun masih bisa diatasi dengan bantuan berkomunikasi secara simbolis dan tulisan, namun prosesnya akan lebih lama dan tidak semua penderita dapat memahaminya.

Tuli sebagian (kurang dengar) terjadi ketika fungsi pendengaran telah menurun, namun masih dapat berkomunikasi baik dengan atau tanpa Alat Bantu Dengar. Sementara tuli berat dan sangat berat adalah keadaan dimana seseorang sama sekali tidak dapat mendengar tanpa bantuan Alat Bantu Dengar.

Data terbaru WHO pada Februari 2017 ini menunjukan lebih dari 5% dari populasi dunia, yakni 360 juta orang,  menderita gangguan pendengaran (terdiri dari 328 juta orang dewasa dan 32 juta anak-anak). Indikator pendengaran yang normal untuk orang dewasa ialah ketika dapat mendengar bunyi kurang dari 40 desibel. Sementara untuk anak-anak kurang dari 30 desibel. (Perlu diketahui, semakin tinggi angka desibel maka semakin keras bunyi yang terdengar).

Berbagai faktor dapat menjadi penyebab gangguan pendengaran, diantaranya karena terlalu lama mendengar kebisingan, gangguan sejak lahir, proses penuaan dimana terjadi degenerasi sel-sel sensorik penerima sensasi dengar, dan adanya benda asing yang menghalangi liang telinga.

Dalam Pedoman Penanggulangan Gangguan Pendengaran untuk Kader yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2010 lalu, penyebab utama gangguan pendengaran di Indonesia diakibatkan oleh peradangan, umumnya peradangan saluran nafas atas seperti pilek batuk yang tak diobati.  Karenanya, perlu dilakukan perawatan yang intensif dengan cara mengobati radang tenggorok dan hidung secara tepat, dan membersihkan telinga yang benar sebagai  pencegahan agar pendengaran baik.

Cara yang benar membersihkan cairan akibat peradangan pada telinga:

  1. Buatlah pilinan bahan pengering yang lembut dan bersih (kasa steril), yang bersifat menarik cairan yang mengendap di liang telinga, atau buat pilinan kertas tisu yang cukup tebal. Jangan menggunakan aplikator logam atau kayu dengan kapas di ujungnya atau kertas yang mudah hancur sehingga mudah terlepas di dalam liang telinga. Bisa juga menggunakan cutton bud yang ukurannya lebih kecil dari lubang telinga, dan jangan memasukannya terlalu dalam.
  2. Letakkan bahan pengering tersebut di dalam liang telinga dan angkat bila tampak basah. Kemudian letakkan kembali pilinan pengering yang baru.
  3. Bila terdapat benda asing yang menutupi seluruh liang telinga, atau bila terasa ada masalah pada pendengaran, segera konsultasikan ke dokter.

Pencegahan yang dapat dilakukan

  1. Pada ibu hamil: melakukan pemeriksaan secara teratur dan segera berobat bila mengalami demam disertai dengan ruam merah pada tubuhnya; jangan minum jamu atau obat bila tidak dianjurkan oleh tenaga medis.
  2. Pada Balita: usahakan tidak minum susu botol sebelum bayi berumur 1 tahun untuk mengurangi terjadinya infeksi saluran napas. Selain itu, agar tuba Eustachius (saluran penghubung antara tenggorokan dengan telinga tengah) lebih terlatih dan berfungsi baik.
  3. Memperhatikan kebersihan liang telinga.
  4. Tidak minum obat dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
  5. Hindari suara bising.
  6. Hindari makan obat sembarangan .
  7. Hindari membersihkan telinga dengan benda keras seperti batang bulu ayam, batang rumput, dan batang korek api.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Tambahkan 4 Jenis Vaksin Baru untuk Perlindungan Anak Indonesia

29 Maret 2023
blank

Menkes Optimis Target 95% Anak di Provinsi Aceh Diimunisasi Polio Tercapai

5 Desember 2022
blank

Bersama Oase Perkuat Gerakan SADARI dan SADANIS

5 Desember 2022
blank

Hipertensi Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia, Ini Cara Cegahnya

22 Juni 2022
blank

Jemaah Disarankan Menggunakan Masker dengan Baik

17 Juni 2022
blank

Jemaah, Jangan Sampai Lupa Minum

16 Juni 2022
Next Post
Para peserta Rakerkesnas dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota terpilih mengikuti acara pembahasan isu kebijakan kesehatan praRakerkesnas 2017 di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Minggu (26/2). Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia diperlukan program strategis serta implementasi dari berbagai program Kementerian Kesehatan RI salah satunya adalah Gerakan Masyarakat hidup Sehat (GERMAS).

Pentingnya Peran Lintas Sektor Demi Wujudkan GERMAS

Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes dr. Bambang Wibowo, SP,OG(K), MARS sedang menyampaikan paparannya tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. pada praRakerkesnas 2017 di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Minggu (26/2). Program ini memungkinkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara langsung juga dapat melakukan intervensi seperti promosi kesehatan, dan pelayanan sesuai yang dibutuhkan.

Ini Cara Baru Kemenkes Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Komitmen Daerah Belum Optimal, Eliminasi Malaria di Papua Masih Terhambat

16 Juni 2025
Berita Utama

Papua Jadi Episentrum Malaria, Pemerintah Perkuat Sinergi Lintas Sektor

16 Juni 2025
Berita Utama

Indonesia Pimpin Arah Baru Eliminasi Malaria di Asia Pasifik

16 Juni 2025
Berita Utama

Revolusi Industri Kesehatan Dimulai dari Komponen Terkecil: DNA dan Masa Depan Medis

16 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.