Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Minggu, 28/05/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Katarak Penyebab Tertinggi Kebutaan di Indonesia

Rokom by Rokom
08 Oktober 2019
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 7 Oktober 2019

Hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 – 2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di lima belas provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua Barat) diketahui angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%). Survey tersebut dilakukan dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas.

“Saat ini kurang lebih 90 persen ganggguan penglihatan terdapat di wilayah penduduk berpenghasilan rendah, 82 persen kebutan terjadi pada usia 50 tahun atau lebih. Sebenarnya 80 persen gangguan penglihatan termasuk kebutaan dapat dicegah dan ditangani,” kata Ketua PP Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. M. Siddik, Sp. M, di Gedung Kemenkes, Jakarta (7/10).

Diperkirakan pengeluaran rata-rata per pasien yang mengalami kebutaan adalah hampir dua kali lipat dari biaya lainnya dan untuk buta dengan dua mata diperkirakan akan mengeluarkan biaya berkisar 12.175 – 14.029 US $ atau sekitar 170 juta sampai dengan 196 juta rupiah. Belum lagi ditambah dengan biaya tidak langsung yang cukup besar karena kerugian produktivitas.

Jika dibiarkan rawan terjadi tsunami katarak. Dr. Siddik menjelaskan, tsunami katarak maksudnya adalah bahwa dengan bertambahnya Usia Harapan Hidup (UHH) diperkirakan pada tahun 2030 itu semua pendudk di atas usia 50 tahun akan banyak, sekitar 25%.

“Itu usia dimana seseorang rawan menderita katarak. Jadi jumlah penderita katarak pasti bertambah banyak,” ucapnya.

Tren umur harapan hidup Indonesia terus meningkat secara siginifikan. Rata-rata UHH meningkat dari usia 63 tahun pada 1990 mejadi 69 tahun pada tahun 2017. Ini artinya peningkatan usia harapan hidup akan berdampak pada peningkatan penyakit – penyakit degeneratif.

Dampaknya akan terjadi peningkatan kasus katarak, dan gangguan penglihatan lainnya yang diakibatkan oleh penyakit degeneratif seperti Diabetes Melitus dan Glaukoma.

Gangguan penglihatan bisa menyerang semua umur termasuk bayi dan balita. Mereka merupakan salah satu kelompok berisiko terhadap gangguan penglihatan, karena ini perlu meningkatkan kepedulian terhadap ancaman gangguan penglihatan terutama kebutaan yang dapat dicegah. Skrining dan deteksi dini kunci utama menemukan kasus sedini mungkin dengan intervensi yang tepat.

Selain itu, keberadaan gawai diasumsikan menambah penderita myopia mata minus. Hal tersebut diakibatkan karena jarak penglihatan ke gawai terlalu dekat dan terus-menerus. Dampaknya kesehatan mata berkurang.

Hal serupa juga rawan terjadi pada seseorang yang bekerja di depan computer. Dr. Siddik menganjurkan dalam menggunakan komputer gunakan rumus 20 20 20, artinya 20 menit bekerja, 20 menit istirahat sambil melihat benda dengan jarak 20 feet.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Anung Sugihantono mengatakan gangguan penglihatan dengan penyebab lainnya seperti Glaukoma, retinopati Diabetikum, Retinopathy of Prematurity (ROP) dan low vision menjadi prioritas program Kemenkes saat ini. Glaukoma dan retinopati diabetikum dijadikan prioritas mengingat meningkatnya angka penyandang diabetes.

Diperkirakan 1 dari 3 penderita diabetes berisiko terkena Retinopati Diabetikum, dan pasien dengan diabetes memiliki risiko 25 kali lebih mudah mengalami kebutaan akibat retinopati. Penyakit – penyakit tidak menular merupakan salah satu faktor risiko gangguan penglihatan dan kebutaan.

“Pemerintah terus melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap pencegahan gangguan penglihatan (katarak), juga deteksi dini di Fasyankes (Fasilitas Layanan Kesehatan) primer terintegrasi dengan penyakit tidak menular lainnya,” kata Dirjen Anung.

Tingkatkan Kepedulian Masyarakat

Hari Penglihatan Sedunia diperingati sejak tahun 1999, setiap tahun pada hari Kamis minggu kedua bulan Oktober. Tahun ini dengan tema-internasional : “Vision First” dan tema-nasional : “Mata Sehat, SDM Ungggul”.

“Harapan dari peringatan Hari Penglihatan Sedunia tahun ini adalah meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mata, menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan kepada masyarakat, serta meningkatkan upaya deteksi dini gangguan penglihatan di masyarakat dan sekolah,” kata Dirjen Anung.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Pastikan Keamanan Makanan dan Hunian Jemaah Haji di Arab Saudi

27 Mei 2023
blank

Masyarakat Bisa Gunakan Jenis Vaksin COVID Manapun untuk Lengkapi Dosis

26 Mei 2023
blank

Kemenkes Kirim 107 Ton Obat dan perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji

27 Mei 2023
blank

Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Diperluas ke Posyandu

27 Mei 2023
blank

Dua Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah Siap Layani Jemaah Haji Indonesia

26 Mei 2023
blank

Cegah Kegawatdaruratan pada Jemaah, Kemenkes Siagakan Tim Kesehatan di 2 Bandara

25 Mei 2023
Next Post
blank

Orang Depresi yang Tak Tertangani Rawan Bunuh Diri

blank

Penyesuaian Iuran JKN : Upaya Menjaga Kesinambungan Layanan Kesehatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.