Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Mengenal Hepatitis A

Rokom by Rokom
16 Desember 2015
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Penyakit radang hati atau hepatitis ada beberapa jenisnya, antara lain adalah hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (Hepatitis A Virus – HAV), termasuk famili picornaviridae genus hepatovirus yang merupakan RNA virus positif.

Menurut data WHO maka hepatitis A adalah salah satu food borne diseases yang paling sering ditemui di dunia, setiap tahu ada sekitar 1,4 juta orang tertular hepatitis A di dunia. Pada keadaan tertentu maka kasusnya dapat amat meluas, seperti terjadi di Shanghai tahun 1988 yang terjadi sampai pada 300.000 orang.

Tanda dan gejala penyakit ini adalah keluhan demam, malaise (lemah, lesu), anoreksia (tidak nafsu makan) , gangguan perut serta mata menjadi tampak berwarna kuning (ikterus). Masa inkubasi (jarak antara virus masuk ke tubuh dan gejala timbul) berkisar antara 15 sampai 50 hari, rata-rata 28-30 hari.

Penularan

Cara Penularannya adalah dengan mengkonsumsi makanan atau cairan yang terkontaminasi virus ini, atau kontak dengan pasien. Virus dapat ditemukan pada tinja seorang pasien dan mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala, dan berkurang secara cepat setelah timbulnya gejala . Karena itu, mencuci tangan menjadi salah satu upaya penting mencegah penularan meluas. Gangguan fungsi hati dapat timbul bersamaan setelah munculnya antibodi HAV didalam peredaran darah.

KLB biasanya terjadi dengan pola common source, di tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat untuk makan-makan, yang kebetulan lingkungannya kotor. Umumnya terjadi pada pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak dengan baik, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk dan higiene rendah.

Masa Penularan (infeksifitas) maksimum terjadi pada separuh masa inkubasi, dan berlanjut setelah timbulnya warna kekunigan di mata (ikterus). Virus dikeluarkan melalui tinja pasien yang pada fase infeksius sampai beberapa waktu setelah itu.

Penanganan

Pasien hepatitis A yang berat dapat dirawat di rumah sakit, utamanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh (istirahat dan makan bergizi) serta untuk mencegah penularan ke sekitarnya. Pengobatan memang tidak spesifik, tidak diperlukan antibiotika.

Yang amat penting adalah upaya khusus utk meningkatkan sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan untuk mengurangi kontaminasi makanan dengan air dan tinja. Perlu dilakukan Disinfeksi serentak terhadap bekas cairan tubuh pasien. Dari kacamata petugas kesehatan masyarakat maka perlu segera lakukan investigasi dengan penyelidikan epidemiologis (PE) untuk mengetahui apakah penularan terjadi dari orang ke orang atau sudah ada sumber penularan common source yang jelas, untuk kemudian dilakukan upaya penanggulangan kebersihan lingkungan , penyediaan air bersih, sistem pendistribusian air yang baik dan pengelolaan limbah yang benar.

Pencegahan

Berikut disampaikan 9 cara pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat luas :

  1. Selalu cuci tangan sebelum masak , sebelum makan dan setelah keluar toilet,
  2. Selalu cuci alat-alat masak dan alat-alat makan
  3. Dapur harus selalu bersih, sampah padat dan cair terkelola baik, tidak ada binatang , serangga dll
  4. Gunakan air yang bersih dan bahan makanan yang baik. Pilih mahan makanan yang segar, proses memasak yang benar dan baik, cuci buah dan sayur dengan baik, tidak menggunakan bahan makanan yang sudah kadaluarsa.
  5. Masak makanan hingga matang, terutama daging sapi, ayam, telur, seafood, rebus sup hingga 70°C.
  6. Pisahkan bahan makanan matang dan mentah dengan menggunakan alat dapur dan alat makan yang berbeda, serta simpan di tempat berbeda.
  7. Simpan makanan di suhu aman, jangan simpan makanan matang di suhu ruangan terlalu lama, masukkan makanan ke dalam lemari es bila ingin disimpan, sebelum di hidangkan, panaskan sampai lebih dari 60°C, serta jangan terlalu lama disimpan di lemari es.
  8. Jangan menkonsumsi makanan dan minuman yang kotor dan berjamur
  9. Selalu menjaga kebesihan dan sanitasi lingkungan dan pribadi.
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Tingkatkan Kapasitas Layanan Kesehatan Rujukan melalui Kolaborasi

19 Januari 2023
blank

Babak Baru Eliminasi TBC Global

1 Agustus 2019
blank

Salah Satu Berkah Ramadhan, Udara Bersih dari Asap Rokok

25 Mei 2018
blank

Bawa Anak ke Posyandu, Siapa Tahu jadi Presiden

25 Mei 2018
freepik.com

Jangan Gigit Aku

25 Mei 2018
blank

Bekal Sehat Gizi Seimbang

12 April 2018
Next Post
blank

Kemenkes Raih Prestasi Tertinggi dari Ombudsman

blank

JKN Harus Terus Berlanjut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.