Tidak seperti payung yang awalnya tak dibuat untuk melindungi tubuh dari hujan, jas hujan diciptakan sebagai jubah tahan air agar tubuh tidak kehujanan.
Payung dan jas hujan menjadi barang yang tidak boleh ketinggalan di kala cuaca sedang tidak menentu seperti sekarang ini. Pada dasarnya, fungsi utama dari payung dan jas hujan adalah melindungi tubuh dari hujan. Untuk itu, perlu selalu membawa payung atau jas hujan di mana pun dan kapan pun.
Namun fungsi pertama payung dan jas hujan ternyata bukan hanya untuk melindungi tubuh dari hujan melainkan untuk melindungi tubuh agar tidak terkena sinar matahari.
Bangsa Mesir kuno dan Tiongkok kuno dikenal menggunakan payung sebagai perlindungan dari panas matahari pada abad ke-4 SM. Lalu seiring perkembangan zaman, payung dijadikan sebagai aksesori penting dalam budaya Tiongkok, Jepang, dan India.
Pada awal abad ke-18, penggunaan payung mulai merambah kalangan lebih luas di Eropa. Pada periode ini, payung terbuat dari bahan seperti sutra atau kulit yang dilapisi dengan lilin untuk menahan air. Semenjak terjadinya revolusi industri, mulai terjadi perubahan material untuk membuat payung, mulai dari logam, tulang hewan, hingga logam ringan seperti yang sering kita temukan saat ini.
Seiring waktu, payung terus mengalami inovasi. Model payung otomatis, lipat, dan bahkan payung antisinar ultraviolet semakin populer. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini jenis-jenis payung yang sering kita temukan saat ini:
- Payung Manual
Payung manual adalah jenis payung yang dibuka dan ditutup secara manual, tanpa menggunakan mekanisme otomatis atau teknologi tambahan. Biasanya pada payung jenis ini, pengguna menarik bagian yang ada di bagian gagang payung untuk membukanya dan kemudian menekan tombol bagian atas untuk menutupnya secara manual. Payung jenis ini dapat berbentuk payung konvensional ataupun payung lipat yang bisa dibawa ke mana-mana.
- Payung Otomatis
Payung otomatis dirancang dengan mekanisme untuk membuka dan menutup secara otomatis. Fitur otomatis ini dapat memberikan kenyamanan tambahan kepada penggunanya, terutama dalam situasi cuaca yang tiba-tiba berubah. Pengguna cukup menekan tombol atau mengaktifkan sakelar untuk membuka atau menutup payung. Payung jenis ini tersedia dalam dua model, yaitu jenis payung konvensional (tetap memanjang jika ditutup) dan payung lipat (lebih kecil ukurannya jika dilipat).
- Payung Penangkal Sinar Ultraviolet
Seiring berkembangnya teknologi, kini payung juga bisa menangkal sinar ultraviolet. Dengan model otomatis ataupun manual, kini payung menggunakan bahan kain khusus yang memiliki lapisan perlindungan tambahan. Payung anti-UV sering kali dirancang dengan ukuran lebih besar daripada payung konvensional untuk memberikan perlindungan maksimal. Payung anti-UV cocok digunakan di pantai, taman, atau dalam situasi di luar ruangan lainnya di mana paparan sinar matahari yang berlebihan dapat terjadi. Ini menjadi pilihan yang baik untuk mereka yang ingin menambahkan lapisan perlindungan dari sinar UV selama berada di luar ruangan.
Tidak seperti payung, jas hujan diciptakan sebagai jubah tahan air agar tubuh tidak kehujanan. Pada awal penemuannya, penduduk asli Amerika pada 1600 SM mengembangkan metode untuk mengekstrak resin lateks alami dari pohon karet (Hevea brasiliensis) dan mengawetkan resin lateks menjadi karet yang distabilkan menggunakan senyawa belerang dari morning glory untuk menciptakan beberapa kain tekstil tahan air pertama di dunia menggunakan kapas dan tanaman serat lainnya.
Di sebagian besar wilayah timur dan barat tengah Amerika Utara banyak penduduk asli Amerika menggunakan kulit olahan dari berbagai hewan untuk membuat pakaian tahan air, terkadang tertutup pinggirannya, agar tetap hangat dan kering.
Dengan perkembangan teknologi dan inovasi, jas hujan terus berubah dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman, tetapi warisan dan peran fungsionalnya sebagai alat pelindung dari hujan tetap terus berlanjut hingga saat ini. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa macam jas hujan yang sering kita temui saat ini:
- Jas Hujan Sekaligus Rompi
Rompi dengan lapisan tahan air melindungi tubuh dari hujan. Rompi semacam ini dapat dengan mudah dikenakan di atas pakaian sehari-hari.
- Jas Hujan Panjang
Jenis jas hujan yang panjang sering kali mencakup seluruh tubuh hingga ke pergelangan kaki atau lebih. Biasanya terbuat dari bahan tahan air dan dapat memiliki fitur seperti penutup kepala terpasang.
- Jas Hujan Setelan
Jas hujan setelan mencakup jaket dan celana panjang dengan lapisan tahan air untuk melindungi seluruh tubuh. Biasanya digunakan oleh pekerja di luar ruangan.
- Jas Hujan Ponco
Sebuah pakaian pelindung yang meliputi tubuh dan kepala, mirip dengan rompi panjang. Jas hujan ponco sering kali memiliki desain longgar dan dapat dilipat dengan mudah untuk dibawa sebagai cadangan.
- Jas Hujan untuk Berkendara Motor
Dirancang khusus untuk pengendara sepeda motor, jas hujan ini sering memiliki desain yang disesuaikan dengan penggunaan helm dan motor. Bahkan sekarang ini, jas hujan motor ada yang telah memodifikasinya dengan model dapat menutup bagian depan motor.
- Jas Hujan Anak-anak
Khusus untuk anak-anak, jas hujan ini memiliki desain lucu dan ukuran yang sesuai untuk melindungi mereka dari hujan.
Setiap jenis jas hujan dan payung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna. Penting bagi Anda memilih jas hujan dan payung yang sesuai dengan aktivitas dan kondisi cuaca yang akan dihadapi.
Penulis: Redaksi Mediakom